Sunday, July 27, 2014

CARA BERPIKIR REFLEKTIF





John Dewey , ahli Filsafat Pendidikan USA sedikit berbeda dengan Descartes dalam hal system / cara – cara yang di Pergunakan dalam berfikir , meskipun sama Rationalistiknya bahwa berpikir yang di maksud adalah berpikir Reflektif , suatu cara berpikir yang dimulai dari adanya problema yang di hadapkan kepadanya untuk di pecahkan . diumpamakan seperti orang yang menelusuri jalan – jalan yang bercabang banyak , maka ia harus berpikir tentang sesuatu yang belum pernah di alami sebelumnya, yaitu memutuskan mana jalan yang harus dilaluinya. Kenyataan ini merupakan suatu problema yang  oleh para ahli Filsafat dipandang sebagi Problema berat yang cara pemecahanya disarankan sebagi berikut :
1.                            Kita Lebih dulu harus menganalis situasi itu secara hati – hati dan mengumpulkan semua fakta yang                relevan ( yang berkaitan ) dan kita harus adil dan tidak memihak serta tanpa prejudis (Prasangka)                  dalam mengobservasi fakta – fakta itu.
2.                          Setelah melakukan Observasi pendahuluan terhadap Fakta – fakta itu maka pemecahan apa yang di              usulkan di tetapkan. Inilah yang oleh Dewey disebut “Sugesti” dan juga dapat disebut “Hypotesis”                 atau teori Provisional (persiapan).
Kadang – kadang muncul inspirasi semacam Ilham dari dalam hati Nurani yang disebut intuisi untuk memecahkan problema yang di hadapi , Inspirasi tersebut timbul dalam Proses Berpikir.
Intuisi Ini menuntun Proses berpikir manusia kea rah pemikiran Logis melalui penalaran yang bersifat Deduktif , Induktif dan Reflektif .
Proses Berpikir Replektif Berlangsungseperti Proses berpikirnya seorang Dokteryang melakukan Diagnosis terhadap pasien yang menderita suatu penyakit. Ia terpanggil untuk meneliti apa penyakit sebenarnya. Untuk mengetahui penyakit yang secara tepat , ia menghadapi suatu problema . ia melakukan Observasi pendahuluan terhadap fakta – fakta , mengajukan pertanyaan kepada pasien, menguji tekanan Pulsa ( urat Nadi ) dan temperature Badanya, Kemudian timbulah sugesti pada dirinya bahwa penyakit yang di derita pasienya adalah Thypus. Bila penyakitnya itu benar – benar typus, maka ada gejala (symptom) yang akan dapat menjelaskan tentang Obat – obat yang dipergunakan untuk menyembuhkanya.
Inilah Cotoh Berpikir Reflektif. Motode inilah yang pantas dipergunakan dalam penelitian Ilmiah pada Umumnya. Akan tetapi dapat di pertanyakan apakah Motode Ini dapat di pergunakan dalam bidang semua Keilmuan. Bagai mana cara Menerapkanya dalam pemecahan Problema hidup yang berkaitan dengan maslah keutuhan dan jiwa manusia, dan sebagainya bila dilihat dari segi Ini , maka motode lain antara lain adalah metode Logical Analysis ( Analisis Logis ) dan synthesis ( mensenya-wakan ) di dasarkan atas pendekatan Historis , Kultural dan filosofis serta Scientific, dan sebagainya .
Proses Berpikir dengan menggunakan cara apapun bila di Lihat dari segi Psikologi merupakan Proses Penggunaan Simbol – Simbol untuk memecahkan Problema Tentang Hubungan Objek satu sama lain yang secara materil tidak terlihat oleh panca Indra. Jadi Hubungan antara satu Objek dengan Objek lainya bersifat abstrak , yang berupa baying – baying pikiran yang berproses secara Pisikologis untuk memecahkan Problema yang di hadapi . Proses tersebut berlangsung berturut – turut sebagai berikut :
1.       Menetapkan Permasalahan (Problema) apa yang di Anggap Paling Sulit .
Problema tersebut dicari mana yang paling relevan dengan rangkaian Konsep yang telah dimiliki dalam Pikiranya. Misalnya , Bilamana kita telah mengenal system kependidikan dengan sub- sub sistemnya, sampai bagianya yang terinci , misalnya kurikulum , motode , administrasi dan sebagainya, maka kita telah mempunyai konsep dasar tentang pendidikan . Konsep dasr ini di hubung – hubungkan dengan Pengalaman Yang Lampau yang tersusun dalam kaitanya dengan Kondisi masyarakat dan kebudayaan dimana system kependidikan tersebut dibentuk , dan sebagainya. Dengan melalui Proses demikian , mka kita baru melagkah ke Proses Berikutnya.
2.       Menimbang – nimbang segi – segi yang relevan (Berkaitan)
Setelah Konsep – Konsep pikiran telah mulai terbentuk , kita mulai dengan Menghilangkan segi – segi yang tidak relevan kemudian mengingta- ingat hal – hal yang mengandung persamaan – persamaan dalam rangka mencari pemecahan Problema.
3.       Merumuskan Hipotesis
Bilamana Konsep – Konsep Pikiran Telah terbentuk dan berkembang menurut Konteknya, dalam keterkaitanya dengan berbagai segi yangrelevan , maka kita mulai membentuk Hipotesis mengenai Konsep – Konsep mana yang menjadi Kunci Pemecahanya.
Hipotesis inilah yang dipergunakan untuk mencoba memecahkan Problema yang di Hadapi.
4.       Melakukan Verifikasi
Hipotesis Ini kemudian di Perkokoh dengan Testing dan dicek (diperiksa) langsung pada Kenyataan (Realitas) sebenarnya. Dalam ilmu Pengetahuan Kealaman (Natural Science ) pengecekan tersebut dilakukan dengan eksperimen (Percobaan) untuk memperdalam lagi keyakinanya , seorang ahli ilmu pengetahuan seringkali melakukan penelitian kembali (research ) tentang segi – segi atau hal – hal yang masih belum jelas ( teka – teki ) akan tetapi research yang dilakukan itu ditujukan untuk men-test (mencoba) atau rechecking terhadap Hipotesis yang telah dirumuskan berdasrkan Konsep – Konsep Pikiran yang saling berkaitan satu sama Lain tentang Pemecahan Problema yang sedang Di hadapi . Setelah dilakukan Verivikasi barulah Kita mendapat Pola pemecahan terhadap Problema yang di Hadapi .
Menurut Floyd L. Ruch , seorang yang menghadapi Problema terdorong untuk memcahkanya dengan Melalui Tahapan – tahapan sebagi Berikut :
1.       Memperhatikan terhadap Problema – Problema yang di Hadapi .
2.       Mengumpulkan Bahan – bahan yang berkaitan dengan Problema
3.       Mencoba Menarik sejumah pemecahan yang di anggap mungkin.
4.       Menilai Pemecahan yang di sarankan oleh Pikiranya.
5.       Mencoba lagi dan kemudian memperbaiki pola Pemecahan secara Objektif.


Wednesday, July 23, 2014

JENIS JENIS MUSIK TRADISIONAL




Telah kita ketahui bahwa ragam music tradisional di Indonesia sangat banyak. Ada ratusan bahkan riuan lagudaerah di seluruh Indonesia dengan bahasa dan gaya penyampaian serta alunan melodi yang berbeda - beda. demikian pula halnya dengan instrument atau alat - alat music pengiringnya yang bermacam - macam dank has untuk tiap daerah. Keberagaman music daerah in tidak hanya terjadi antara pulau satu dengan pulau yang lain tetapi juga terjadi antara daerah yang satu dengan daerah yang laindi dalam suatu pulau. Sebagai contoh, di Jawa barat kita mengenal music genjring di subang, tarling di Cirebon, dan tentereng di sumedang. Music - music ini tumbuh dan berkembang di daerah masing - masing dan berbeda satu sama lainya. Dalam khazanah musik Indonesia, music - music tradisi di Indonesia mencakup Musik Vokal berupa lagu - lagu dan music Instrumen. Umumnya, antara Musik Vokal dan Instrumentalnya saling terkait. Music Instrumental umumnya di pakai untuk mengiringi music Vokalnya. Demikian Pula Musik tradisi daerah Rote, Nusa Tenggara Timur adalah Musik sasando karena Instrumenya Musik Utamanya Adalah Alat Musik Sasando.
Berikut Adalah Sebagaian Kecil dari Musik - music Tradisi di Indonesia.

1.       Musik Gong Luang
Musik Tradisional Ini berasal dari daerah Bali, Instrumen utamanya ada seperangkat gemelan yang diyakini bersifat Sacral. Musik ini umumnya digunakan untuk mengiringi upacara kematian (Ngaben), Gong Lual terdiri dari dua Buah Kata Yaitu Kata Gong dan Luang. Kata Gong mengacu Pada Nama Alat Musik Itu Sendiri Yaitu Gong. Kata Luang Berarti Ruang Atau rong, yaitu ruang / bidang untuk menyebutkan Nama Bidang atau Motif ruang Kosong yang akan diberi motif - motif ukiran Dekorasi dan Motif lainya.

2.       Musik CILOKAQ
Musik CILOKAQ adalah salah satu jenis music tradisional Lombok. Jenis musiknya adalah music Orchestra dengan menggunakan Vokal tunggal maupun pasangan. Penggarapan Musik ini, dalam penyajianya banyak menyoroti instrument gesek, tiup, petik dan Pukul. alat music CILOKAQ terdiri dari instrument drum 2 Buah, gong 1 Buah, gambus 2 Buah, suling 2 Buah, Biola 2 Buah, rerincik 1 buah, kekencring 1 Buah, dan Gitar.

3.       Musik Sasando Gong
Musik sasando Gong merupakan music Khas Pulau rote, Nusa Tenggara Timur. Instrumen utamanya adalah sasando Gong. Yaitu Jenis alat Musik petik yang terdiri dari sebtang Bambu sebagai tempat untuk menyangkutkan kawat halus untuk dipetik. Sedangkan untuk resonan Suara menggunakan daun   Lontar yang disusun berbentuk timba atau Lontar. Fungsi Musik Sasando Gong adalah sebagi media Hiburan, pengiringan Tari, dan Media dalam upacar adat setempat. Musik ini memiliki tangga nada Pentatonis (Nada Pelog dan siendro) dan ragam cara memainkanya antara lain Menggunakan cara Teo Renda, Langga, Feto Bo, Batu Matia,   Basili dan Lain - lain.

4.       Musik Panting
Musik panting adalah music tradisional kalaimantan selatan, music ini sangat digemari oleh masyarakat pendukungnya dan merupakan kebanggan daerah Kalimantan selatan, kata panting berarti petik, Yaitu membunyikan senar dengan teknik sentilan. Music ini dalam penyajianya dahulu banyak di pentaskan pada malam hari, namun sekarang, digunakan untuk menyambut tamu Kehormatan atau sebagi music Hiburan Rakyat. Musik Tradisional panting terdiri dari Instrumen Paw sendiri, Babaun, Agung, marakas / Giring - giring dan lanting.

5.       Musik karang dodou
Musik karang dodou adalah Musik Tradisional khas daerah tanah siang wilayah barito utara, Kalimantan tengah. music karang dodoku merupakan jenis music ritual yang biasanya di pakai pada saat upacara adat tertentu, misalnya acara memandikan atau memberikan Nama (Upacara "Noka Pati") dan mengobati orang sakit keras. Upacara tersebut diber nama Upacara (Nambang Morua) dalam music Ini dilantunkan Lagu - Lagu berupa mantra - mantra yang berisi Doa - doa kepada Mahotra (Tuhan Yang Maha Esa)

6.       Musik Tingkilan
Musik Tingkilan merupakan Musik tradisi yang hidup di daerah pantai / pesisir Kalimantan timur. Music ini bernafaskan islam dengan dukungan instrument yang khusus sepertiGambus, Ketipung / maruas, dan Biola. Fungsi Musik Tingkilan adalah sebgai media Hiburan, pengiring tari jepe, dan sarana dalam Hampir semua Upacara adat setempat.

7.       Musik syair Telimaa
Syair Telimaa adalah salah satu syair yang cukup terkenal, disamping syair lawih dan syair lainya. Dahuluu sair ini dilanturkan pada saat pesta resmi dan pertemuan - pertemuan kerabat sepupuh tanah mandalam di Bumi Uncok Kapuas (Kalimantan Barat) isinya syair Telimaa ini berupa pesan agar para generasi muda mempertahankan dan melestarikan nilai keberhasilan Budaya Bangsa nenek moyang. bentuk retime dan melodi musik syair telimaa ada Nada - nada kromatis, yang tidak sama.

8.       Musik Gaghahanggase
Gaghahanggase adalah salah satu music tradisional masyarakat Sangihe Talaud yang sudah lama Hidup dan berkembang terutama di kalangan Anak - anaknya. Musik Gaghahanggase merupakan panduan dari beberapa Jenis alat Musik yang sifatnya diatonis maupun Non diatonic. Dalam Penyajianya, music ini di Dukung oleh Vokal Pria Maupun wanita, dengan membawakan lagu - lagu daerah maupun lagu nasional. instrument - instrument pendukung Gaghahanggase adalah Musik Bambu, music kentel / tunta, music seheng, music tatengkorang, music tagong, music tambur, music kalikitong, music behonggang / kerang, dan music keroncong / juk kecil.

9.       Musik rambi Muna
Rabi Muna Berarti bermain Gong Versi Muna-sulawesi Tenggara. Musik ini merupakan sajian Suara-unyian diantaranya Mata-Tou, Kaganda-lipat Mbite, dan Boka-boka. Dari bebunyian tersebut terbentuk alat seni yang bernada Indah dan disebut seni Mata-Tou rambi Muna.

10.   Musik Senandung Jolo
Musik senandung Jolo Merupakan salah satu music Tradisional dari Jambi terutama yang ada di Kecamatan Muara sabak Kabupaten Jabung Timur. Musik ini biasanya disajikan pada saat masyarkat akan turun ke sawah (manunggal padi) pada saat Manunggal Padi tersebut, para pemuda dan Pemudi mengungkapkan isi hatinya dengan melantunkan pantun secara bergantian, alntunan pantun - pantun ini di r = iringi dengan music yang terdiri dari alat - alat Musik kolintang Kay, Biola, gendang satu, Gendang dua Berta Gong.

11.   Musik Huda
Musik Ini berangkat dari tiga jenis music tradisional Minagkabau seperti Dikil Rabaro, Dikil Mundan dan salaulaik Saldo. Ketiga Musik Tersebut bernafaskan Islam. Didkil rabaro merupakan Seni Vokal yang memakai Rabaro sebagi Ritme atau sebagai iringan. Dikil Mundan Juga Merupakan seni Vokal yang memakai Mudan sebagai Retrimen atau iringan. Salauulaik tersisa adalah seni Vokal yang memakai nampan sebagai retime atau iringan. Dalam menginvonasikan music tersebu. dicoba menggabungkan ketiga jenis music itu Hinggah menjadi suatu komposisi yang utuh. Komposisi Musik Inilah yang disebut Musik Huda.

12.   Musik Angklung Banyuwangi
Musik Ini adalah music rakyat dari daerah Banyuawangi, jawa Timur, Nama angklung ini diambil dari salah satu perangkat music yang digunakan dalam mengungkapkan gending - gending banyuwangen. Alat music ini terbuat dari bahan bamboo yang ruasnya disusun seperti Gambang Jawa dengan susunan nada slendro. Musik Angklung Banyuwangi terdiri dari instrumen - instrument sepasang angklung sebagai pembawa Gending - gending, 2 Demung, 2 slentem, 4 Baron, 2 Peking, 1 Kendang, 1 Gong Besar, dan 1 Seruling. music Ini biasa dipakai sebagi sarana Hiburan dan ditampilkan saat Hajatan seperti Pernikahan dan Khitanan.

13.   Musik Gedongan
Musik Ini adalah Musik Khas masyarkat Banyuwangi yang biasa dimainkan pada saat Bulan Purnama atau mejelang acara hajatan tertentu. Pemain Musik ini berjumlah 8 Orang yang kesemuaanya adalah perempuan. Instrumen utamanya adalah lesung dengan ukuran yang berbeda - beda. ukuran yang berbeda - beda ini memungkinkan setiap lesung menghasilakn Suara yang berbeda - beda dan mendekati bunyi nada - nada slendro. Dalam perkembanganya, instrument music ini sering ditambahkan dengan permainan alat Musik Angklung, ining - ining (semacam Triangle) dan Gong.

14.   Musik Melayu asli
Musik ini berasala dari daerah riau. dari sejarahnya, music ini adalah music pengiring lagu dendang sayang yang diyakini sebagai Induk lagu - lagu melayu. pada Abad ke 14, music ini teah dimainkan di istana raja - raja melayu terutama di Kerajaan Melayu Bian. Instrumen Utama music ini adalah Rebap, gendang kecapak, dan Gong. Namun saat ini, Kombinasi instrumenya telah berubah. Rebap sebagai Pembawa Melodi, saat ini telah diganti dengan permainan Biola. Selain itu, masuk Instrumen baru yakni accordion, harmonium, dan mandolin. jenis lagu yang di mainkan adalah lagu - lagu melayu asli yang memiliki cirri rentak. Contoh Lagu Melayu asli antara lain Rentak Melayu asli, Joget, Zapin, masri, Mainang, dan mainang Kampung.

15.   Musik Joget
Musik ini adlah music rakyat daerah Pesisir riau dan riau Samudra, music ini adaalah bentuk Musik Orkesyang biasa dimainkan sebgai iringan tarian   Joget, music ini memiliki kekhususan baik dalam gaya, irama yang merupakan perpaduan harmonis antara tarian, nyanyian, dan musiknya. Oleh karena itu, music ini tidak dapat dipisahkan dari tarian Joget. Demikian sebaliknya, tarian Joget tidak dapat dimainkan tanpa music Ini.

Jenis Alat Musik tradisional dan asal nama daerahanya
No Nama Cara Memainkan Provinsi
1 Gamelan Ditabuh Jawa Tengah dan Bali
2 Rebab Digesek Jawa Barat dan Jawa Tengah
3 Nafi Ditiup Maluku
4 Sasando Dipetik Nusa Tenggara Timur
5 Tifa Dipukul Papaua dan Maluku
6 Kolintang Ditabuh Minahasa
7 Anggklung Digerakan Jawa Barat
8 Salung Ditiup Sumatera Barat
9 Siter Dipetik Jawa Tengah
10 Popondi Dipetik Sulawesi Selatan
Tiap daerah memiliki alat musik yang berbeda – beda . Biasanya alat – alat musik dipergunakan untuk mengiringi upacara atau taraian adat. Ada yang dimainkan dengan cara digesek , ditabuh , di tiup , atau dipetik. Beberapa contoh alat musik itu adalah seperti di atas.  


Sunday, July 20, 2014

CONTOH SYARAT BERKAS PENGUSULAN CALON PENERIMA DANA TUNJANGAN DAERAH KHUSUS TERPENCIL



CONTOH SYARAT BERKAS PENGUSULAN
CALON PENERIMA DANA TUNJANGAN
DAERAH KHUSUS TERPENCIL

         NAMA : ............................             
         NIP : 1965 12311985 121010                     
         NUPTK : 8563 743 646 200803             
        UNIT KERJA : ..........................     


 SURAT PENGANTAR DARI SEKOLAH
 BIODATA
 DAFTAR USULAN KOLEKTIF PENERIMA TUNJANGAN   KHUSUS
TERPENCIL TAHUN 2013
 FOTOCOPY SK PERTAMA SAMPAI terakhir yang dilegalisir
 FOTOCOPY KGB yang dilegalisir oleh ATASAN LANGSUNG
 Fotocopy ijazah terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang
SK BUPATI TENTANG PEWNETAPAN SATUAN pedidikan YANG BERALOKASI DI DAERAH KHUSUS / TERPENCIL
FOTOKOPY NUPTK
FOTOKOPY KTP
FOTOKOPY REKENING BANK BRI YANG AKTIF
SK PEMBAGIAN TUGAS TAHUN ANGGARAN 2012/2013
 SURAT KETERANGA AKTIF MENJALANKAN TUGAS3
 SURAT PERNYATAAN DANA TUNJANGAN DAERAH KHUSUS / TERPENCIL DILENGKAPI materai 6000
 SURAT PERNYATAAN KEPALA SEKOLAH SIAP BERTANGGUNG JAWAB   TERHADAP DATA-DATA GURU PENERIMA TUNJANGAN DAERAH KHUSUS / TERPENCIL

Kabupaten ...........................
2013




CONTOH BERITA ACARA PEMUNGUTAN SUARA


BERITA ACARA
PEMUNGUTAN SUARA DAN PERHITUNGAN SUARA
PEMILIHAN KEPALA DESA LANTAWONUA
DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA


Pada hari ini Minggu, Tanggal 06bulan Maret tahun Dua Ribu Sebelas. Panitia pemilihan Kepala Desa Melaksanakan Rapat pemungutan suara. Pemilihan Kepala Desa Lantawonua yang di hadiri oleh saksi dari masing-masing Calon dan warga masyarakat bertempat di :

Tempat Pemungutan Suara ( TPS )               : TPS
Desa                                                               : LANTAWONUA
Kecamatan                                                     : RUMBIA
Kabupaten                                                      : BOMBANA
Provinsi                                                           : SULAWESI TENGGARA


Telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

I. PEMUNGUTAN SUARA
A. Persiapan ( Pukul 03.30 s/d 07.30 )
  1. Pemeriksanaan TPS Pemasangan Daftar Calon Kepala Desa.
  2. Pemanggilan Pemilih memasuki TPS, sebanyak tempat duduk yang di sediakan
  3. Penerimaan Saksi sesuai dengan Surat Mandat dari Tim / Calon

B. Pelaksanaan Pemungutan Suara ( Pukul 07.30 s/d 13.00 )
  1. Ketua Panitia membuka Rapat Pemungutan Suara pukul 07.30;
  2. Pengucapan Sumpah / Janji Anggota Panitia, di pandu oleh Ketua Panitia;
  3. Pembukaan Kotak Suara, Pengeluaran seluruh Kotak Suara;
  4. Ketua Panitia mengumumkan jumlah pemilih yang tercantum dalam DPT
  5. Ketua Panitia menjelaskan mengenai tata cara Pemungutan Suara.

C. Pada pukul 13.00 Ketua Panitia mengumumkan rapat pemungutan suara telah selesai dan di lanjutkan dengan Rapat Perhitungan Suara.

II. Perhitungan Suara ( Mulai Pukul 13.00 s/d ……………)
  1. mencatat jumlah pemilih yang memberikan suara dan yang tidak memberikan suara berdasarkan DPT.
  2. Mencatat jumlah suara – suara yang tidak terpakai.

Pelaksanaan Perhitungan Suara
  1. Membuka kotak suara, menghitung, meneliti dan mencatat jumlah suara yang digunakan oleh pemilih
  2. Mengumumkan dan mencatata surat suara sah yang diperoleh masing – masing Calon Kepala Desa dan
  3. Mengumumkan dan mencatat suara yang tidak sah.

III. A. Lampiran Berita Acara
1.    Sertfikat hasil perhitungan suara pemilihan Kepala Desa di TPS
2.    Hasil perolehan suara untuk tiap Calon di tempat pemungutan suara.

B. Lampiran Berita Acara sebagaimana di maksud huruf A meruakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.



IV. Penyampaian Berita Acara dan Lampiran

            Berita Acara pemungutan saura dan perhitungan suara di TPS beserta lampirannya di furuf 3 rangkap :
  1. 1 (satu) rangkap untuk panitia
  2. 1(satu) rangkap untuk BPD
  3. 1(satu) rangkap untuk saksi


PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA LANTAWONUA
NO

NAMA
TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ZUNAIDI, S. Pd
JANIB. ML
JUNARTIN
PARMAN
RUDEN
MUHDAR
BAHARUDDIN
MUJUR
TASLIM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

SAKSI – SAKSI DARI CALON
NO.
NAMA
NAMA CALON
TANDA TANGAN
1.
2.
………………………..
………………………..
………………………..
………………………..
1.
2.




SERTIFIKAT HASIL
PERHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SAURA
DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA LANTAWONUA
TAHUN 2011


Tempat Pemungutan Suara ( TPS )         : TPS
Desa                                                               : LANTAWONUA
Kecamatan                                                    : RUMBIA
Kabupaten                                                    : BOMBANA
Provinsi                                                         : SULAWESI TENGGARA

A.
DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH



No
URAIAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
1
2
3
4
5

a.

b.
Jumlah Pemilih terdaftar dalam daftar pemilih tetap(a+b)
Jumlah pemilih terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilih.
Jumlah pemilih terdaftar dalam DPT yang tidak menggunakan hak pilih




B.
DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA
JUMLAH SURAT SUARA
No
URAIAN
1
2
3
1.
a.
b.
2.
3.



4.
5.
Jumlah Surat Suara yang ada
Surat Suara sesuai daftar pemilih tetap ( DPT )
Surat Suara cadangan
Jumlah surat suara yang digunakan (Suara sah dan Saura tidak sah)
Jumlah surat saura cadangan yang digunakan untuk mengganti surat suara yang dikembalikan oleh panitia karena :
a.       Rusak
b.      Keliru memberikan penandaan
Jumlah surat suara cadangan yang tidak digunakan
Jumlah surat suara yang tidak terpakai (Pemilih yang tidak menggunakan hak pilih)


C.
DATA SAURA SAH / TIDAK SAH

NO
URAIAN

1
2
3

Jumlah Saura Sah
Jumlah Suara Tidak Sah


JUMLAH


RINCIAN PEROLEHAN SUARA SAH DAN SUARA TIDAK SAH
DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA LANTAWONUA

Desa                                                               : LANTAWONUA
Kecamatan                                                    : RUMBIA
Kabupaten                                                    : BOMBANA
Provinsi                                                         : SULAWESI TENGGARA

NO
NAMA CALON KEPALA DESA
SUARA SAH
A.
JUMLAH SAURA SAH

1.
2.
M. ARSYAD. M
SUKMAR GENDA
………………………….
………………………….



B.
JUMLAH SUARA TIDAK SAH
………………………….

……………………………………………………..
(dengan huruf)





PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA LANTAWONUA
NO

NAMA
TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ZUNAIDI, S. Pd
JANIB. ML
JUNARTIN
PARMAN
RUDEN
MUHDAR
BAHARUDDIN
MUJUR
TASLIM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

SAKSI – SAKSI DARI CALON
NO.
NAMA
NAMA CALON
TANDA TANGAN
1.
2.
………………………..
………………………..
………………………..
………………………..
1.
2.




Contoh surat Kuasa Tanah

SURAT KUASA Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama         : …....................... Pekerjaan  : Karyawan Swasta Alamat  ...